Anda tidak dapat mengakses halaman ini karena belum diverifikasi oleh admin. Hubungi admin untuk info lebih lanjut.
0 of 50 Questions completed
Questions:
You have already completed the tryout before. Hence you can not start it again.
Tryout is loading…
You must sign in or sign up to start the tryout.
You must first complete the following:
0 of 50 Questions answered correctly
Your time:
Time has elapsed
You have reached 0 of 0 point(s), (0)
Earned Point(s): 0 of 0, (0)
0 Essay(s) Pending (Possible Point(s): 0)
Seorang laki-laki berusia 18 tahun dibawa ke IGD RS dengan penurunan kesadaran setelah KLL. Tanda-tanda vital dbn. Kesadaran pasien GCS 8 tanpa adanya tanda-tanda lateralisasi. Cedera ekstrakranial lain tidak ditemukan. Pasien dirujuk dari klinik setempat, telah dilakukan pemasangan neck collar dan telah diberi profilaksis anti kejang. Tidak lama setelah pasien masuk IGD, pasien kembali kejang, tonik klonik, seluruh badan. Apakah pilihan obat antikejang yang paling tepat untuk diberikan?
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala disertai dengan telinga berdengung. Pasien mengatakan saat perpindahan posisi tidak nyeri kepalanya. Nyeri kepala membaik ketika pasien menutup mata. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini:
Pasien laki-laki datang dengan cedera kepala. Saat dalam perjalanan ke IGD pasien dikatakan masih sadar. Setelah dilakukan pemeriksaan CT-Scan didapatkan gambaran bikonveks. Diagnosis pada pasien ini adalah:
Pasien seorang laki-laki berusia 23 tahun baru saja pulang dari bepergian di tempat dingin mengeluh dahinya tidak bisa dikerutkan, mata kiri tidak bisa menutup sempurna serta mulut mencong. Hal ini terjadi pada wajah sebelah kiri sedangkan wajah sebelah kanan baik-baik saja. Pengobatan yang tepat untuk kasus di atas adalah:
Dandan, usia 30 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada tungkai kanan. Nyeri dirasakan menjalar dan terasa seperti kesemutan. Beberapa hari sebelumnya, pasien sehabis mengangkat pot tanaman yang cukup banyak di,pekarangan rumahnya. Saat ini keluhan bertambah apabila pasien batuk. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, laseque <70, valsava test (+). Diagnosis yang paling mungkin sesuai kasus di atas adalah
Nyeri kepala di bagian lateral mata. Mata berair (+), hidung tersubat (+). Diagnosis :
Wanita 55 tahun mengeluh jari-jari tangan kanan 1-3 kesemutan terutama pada malam hari, namun bila digerakan akan membaik. Diagnosis?
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan utama mata kabur yang dialami dalam 1 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik diperoleh kesadaran CM dan tanda-tanda vital dbn, ronki basah (+) pada lapangan ata paru kanan. Pada pemeriksaan neurologik, didapati lesi N. VII tipe LMN pada sisi kiri dengan gangguan pendengaran telinga kiri. Pasien diketahaui menderita HIV sejak 5 tahun lalu dan telah mendapatkan terapi antiretroviral. Apakah diagnosis yang paling memungkinkan?
Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri kepala hebat yang dialami tiba-tiba satu jam sebelumnya. Tidak ada riwayat penyakit terdahulu dan tidak ada riwayat trauma. Pasien datang dengan GCS 15, TD 150/90, nadi 118 x/menit, napas 20 x/menit, VAS 8/10. Pada pemeriksaan neurologikm didapati kaku kuduk. CT Scan kepala menujukkan gambaran berikut. Apakah penyebab yang paling tepat pada kasus di atas?
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa ke RS dengan KU BAK tidak terkontol yang dialami penderita dalam satu hari ini. Pasien dalam satu tahun ini mulai mengeluhkan kebas-kebas pada kedua kaki, yang disertai nyeri semakin memberat dalam satu minggu terakhir. Penderita sering mengangkat benda berat sehari-hari. Apakah indikasi pembedahan emergensi pada kasus herniasi diskus intervetebral akut?
Seorang wanita usia 60 tahun datang ke RS dengan keluhan mulut mencong ke kanan. Keluhan dirasa sejak 3 jam yang lalu, saat mengambil air wudhu untuk sholat subuh. Lengan kanan dirasa lebih berat daripada kaki kanan. Untuk anggota gerak sebelah kanan terasa lebih tebal. Babinsky kanan (+) Pasien kemudian di CT scan. Oleh dokter diketahui adanya perdarahan intrakranial. Gambaran CT scan yang di dapat adalah
Donald, 39 tahun, datang dengan keluhan kaku pada wajah sejak 2 hari SMRS. 1 minggu yang lalu, pasien tertusuk paku saat sedang berjalan dekat sungai tanpa alas kaki. Riwayat imunisasi tidak jelas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal dan didapatkan spasme otot wajah. Pemeriksaan bedside yang dapat dilakukan untuk membantu penegakan diagnosis adalah
Winslet, 56 th, pasca perdarahan epidural dan dirawat di ICU hari ke 18 dan terpasang alat bantu respirasi. Saat ini GCS E1M1V terintubasi. Refleks pupil (-/-). Tes apnoe (+) dan atropin test menunjukkan hasil negatif. Kondisi pasien di atas tersebut adalah
Seorang wanita usia 24 tahun mengeluh nyeri berdenyut pada kepala sebelah kanan. Nyeri dirasakan 5 jam sebelum masuk rumah sakit, keluhan disertai kilatan cahaya. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal, apa mekanisme yang mendasari keluhan tersebut?
Seorang laki-laki berusia 16 tahun dibawa ke IGD setelah kecelakaan lalu lintas 30 emnit sebelumnya. Pada pemeriksaan awal, pasien datang dengan SKG 15, tekanan darah, denyut nadi, frekuensi nafas, dan suhu tubuh dbn. Satu jam setelah di IGD, penderita tiba2 tidak sadar dengan SKG 8, TD 170/110, Nadi 40x/I, napas 22x/i. Tidak ditemukan kelainan pada EKG. Meskipun papiledema tidak jelas terlihat, ditemukan distensi vena retina dan pulsasi yang menghilang. Apakah penatalaksanaan terbaik pada empat jam pertama?
Seorang pasien membawa Mri dengan gambaran colloid cyst pada ventrikel III. Apakah komplikasi lesi ini yang paling banyak terjadi?
Catherine, 39 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala. Nyeri kepala sudah dirasakan sejak 5 bulan yang lalu dan terus menerus bertambah berat. Keluhan tersebut disertai dengan keluhan pandangan ganda. Pasien juga mengeluhkan adanya keluar ASI saat pagi hari dari payudaranya, padahal dirinya sedang tidak hamil atau menyusui. Keluhan adanya benjolan pada payudara yang semakin membesar dan keluar cairan berbau atau darah dari putting disangkal. Riwayat trauma, riwayat keluhan dalam keluarga disangkal. Riwayat DM dan hipertensi juga disangkal. Pada pemeriksaan fisik TD : 140/80 mmHg, HR : 60x/menit, RR 14x/menit, suhu afebris, dijumpai defek lapang pandang berupa hemianopsia bitemporal dalam pemeriksaan lapang pandang. Tanda rangsang meningeal (-). Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
Singgih, 39 tahun datang dengan keluhan nyeri di punggung bagian tengah dan sulit berjalan sehingga gerakannya lambat dan pendek-pendek serta bungkuk sejak 3 bulan. Pasien pernah dilakukan rontgen thorax dan ditemukan perselubungan pada apex paru kanan atas. Pemeriksaan tanda vital didapati demam subfebris. Pada inspeksi punggung didapatkan massa keras konsistensi seperti tulang pada torakal X-XI. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis dan LED meningkat. Apa kemungkinan diagnosis yang dialami pasien?
Seorang peremp;uan usia 34 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan awal, pasien datang dengan GCS 10, pupil isokor 3mm refleks cahaya +. Pada pemeriksaan, anda menemukan kesan respon Cushing. Apakah yang menjadi respon dari Cushing?
Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mual, muntah, serta kelemahan separuh tubuh sisi kiri saat bulan yang lalu. Hari ini, penderita mengalami kejang umum disertai nyeri kepala yang semakin memberat, MRI menunjukkan lesi multipel seperti gambaran metastasis. Apakah asal metastasis otak terbanyak?
Raffi, 39 tahun dibawa ke IGD karena terjatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian 2 meter. Temannya mengatakan bahwa pasien jatuh dengan posisi menghantam punggung terlebih dahulu. Tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan neurologis didapati fungsi sensorik tungkai bawah normal pada saat pemeriksaan dengan kapas, tetapi tidak didapati adanya gerakan motorik otot tungkai bawah sama sekali. Berdasarkan keluhan diatas, berapa skor ASIA pasien ini?
Mick, 24 tahun, datang dengan keluhan kelemahan seluruh tubuh yang memberat sejak 3 jam yang lalu disertai mual dan muntah sebanyak 7 kali. Pasien juga mengeluh sulit menelan dan mengalami pengelihatan ganda. Sebelum keluhan tersebut muncul, pasien memakan makanan kaleng yang tidak dipanaskan. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan perkusi hipertimpani dan bising usus menurun. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
Sosro, 30 tahun, datang ke dokter dengan keluhan kala berjalan, kaki kiri harus diseret. Pasien mengalami kecelakaan 1 tahun yang lalu dan berobat ke dukun. Dari pemeriksaan didapati kaki kiri lebih pendek, kekuatan kaki kiri menurun dan saat uji berjalan tampak kaki kiri diseret. Dari pemeriksaan x-ray didapatkan fraktur fibula kiri. Dimanakah letak gangguan yang mendasari keluhan pasien?
Seorang laki-laki berusia 42 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran setelah jatuh dari sepeda motor. Pasien sempat pingsan, namun segera sadar dan bangun kembali. Namun, pasien tiba-tiba jatuh pingsan kembali saat beristirahat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 36,5 C, RR 20x/menit. Kaku kuduk (-), ditemukan hematoma pada temporal dextra, krepitasi (+). Diagnosis dan hasil CT- Scan pasien tersebut adalah?
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri pinggang kanan yang menjalar ke tungkai bawah kanan. Nyeri disertai kesemutan hingga mata kaki sebelah dalam dan jari-jari kaki kanan. Nyeri muncul mendadak saat pasien sedang bekerja. Pasien mengatakan bila mengejan maka nyeri bertambah. Pada pemeriksaan, TTV dalam batas normal. Pemeriksaan neurologis yang paling tepat dilakukan adalah?
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran. Terdapat riwayat demam sejak 3 minggu yang lalu disertai dengan nyeri kepala. Dari anamnesis, diketahui bahwa pasien mempunyai riwayat batuk lama, riwayat OAT (+) namun tidak sampai selesai. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 38 C, RR 20x/menit, kaku kuduk (+), Laseque sign (+), Kernig sign (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan cairan serebrospinal berwarna agak kekuningan, terdapat limfosit, peningkatan protein, dan glukosa yang rendah. Diagnosis yang tepat adalah?
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang dibawa ibunya ke IGD karena mengalami kejang. Sebelum kejang, pasien sempat berteriak dahulu, kemudian muncul kekakuan seluruh tubuh diikuti dengan kelonjotan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi 98x/menit, suhu 36,5 C, RR 20x/menit. Jenis kejang pada pasien adalah?
Wanita 50 tahun datang dengan keluhan mulut miring ke kanan setelah jatuh mendadak di kamar mandi 1 hari sebelumnya. Pemeriksaan fisik: TD 150/90 N 80 RR 20 S 36,5 Lagofthalmus +, Mulut miring ke kanan. Ekstremitas dbn. Lesi pada nervus?
Seorang laki – laki umur 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan pusing berputar yang hebat sejak 2 hari yang lalu. Pusing dirasakan terutama bila terjadi perubahan posisi kepala. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.Apakah penatalaksanaan yang tepat pada pasien tersebut?
Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang dengan keluhan mata sebelah kanan susah dibuka, kadang-kadang pasien juga merasa cepat lelah terutama ketika sore hari. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan kepada pasien dengan kompres es dan keluhan mata pasien berkurang. Terapi yang tepat diberikan pada pasien adalah
Seorang wanita mengeluh nyeri kepala separuh kanan yang berdenyut disertai mual, muntah dan fotofobia. Nyeri berlangsung 2 jam. Pemeriksaan neurologis normal. Diagnosis?
Wanita 20 tahun datang dengan keluhan sering terjatuh saat jalan sejak 6 bulan yang lalu, lengan dan tungkai kanan kurang terampil daripada yang kiri. Dan nyeri kepala yang bertambah berat. Pemeriksaan gangguan koordinasi + gangguan disdiadokinesia kanan, gangguan rebound phenomena kanan, gangguan finger to nose kanan,. Gangguan heel to knee kanan, maka lokasi tumor di?
Winslet, 56 th, pasca perdarahan epidural dan dirawat di ICU hari ke 18 dan terpasang alat bantu respirasi. Saat ini GCS E1M1V terintubasi. Refleks pupil (-/-). Tes apnoe (+) dan atropin test menunjukkan hasil negatif. Kondisi pasien di atas tersebut adalah
Wayne, usia 56 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 5 jam yang lalu disertai kelemahan anggota gerak sebelah kiri. Terdapat riwayat nyeri kepala, mual, dan muntah. Riwayat DM disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 200/100 mmHg, nadi 88 kali/menit, pernapasan 21 kali/menit, suhu 37,5◦C, hemiparesis sinistra. Terapi farmakologis yang tepat untuk pasien ini adalah
Seorang pria berusia 50 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan merasa sering kaku pada keempat ekstremitasnya saat bangun tidur. Pasien tidak memiliki riwayat menderita hipertensi dan DM. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tremor halus pada kedua tangan pasien disertai dengan fenomena Terapi apa yang tepat diberikan untuk pasien tersebut?
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 3 hari yang lalu dan semakin memberat. Pasien juga merasakan demam dan pandangannya ganda. Dua bulan sebelumnya, sering keluar cairan yang kental dan agak berbau dari telinga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 38 C, nadi 110x/menit, napas 22x/menit. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan paresis nervus VI kanan, refleks Babinski (+), refleks fisiologis meningkat, kekuatan otot normal. . Pada pemeriksaan telinga didapatkan perforasi atik dan kolesteatom. Pada pemeriksaan lab didapatkan leukositosis dan LED meningkat. Pada CT scan kepala didapatkan lesi hipodens tunggal berbatas tegas, berbentuk bulat dengan ring enhancement. Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah?
Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik RS diantar oleh keluarganya dengan keluhan gangguan bicara. Pasien mengerti isi pembicaraan tetapi tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Selain itu, pasien mampu mengulang kata sesuai perintah seperti menyebut ulang kata “meja”. Pasien mempunyai riwayat stroke 1 tahun yang lalu dengan kelemahan anggota gerak kanan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36 C, RR 20x/menit. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah?
Seorang perempuan berusia 30 tahun, seorang pedagang rujak, datang ke poliklinik dengan keluhan kesemutan pada jari 1-3 tangan kanannya sejak 6 bulan lalu dan dirasakan memberat hungga saat ini. Keluhan dirasakan memberat saat malam hari, membaik saat pasien mengibaskan tangannya. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 37C, RR 19x/menit. Pemeriksaan lain yang dapat membantu adalah?
Nunu, 42 tahun datang ke IGD karena tidak bisa menelan dan membuka mulut sejak 3 hari yang lalu. Pasien terlihat kesulitan bernapas. Riwayat jatuh dari motor dan menjalani operasi kaki karena patah tulang terbuka 2 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 132 x/m, laju napas 48x/m dan suhu afebris. Berdasarkan klasifikasi ablett, maka kasus di atas termasuk dalam
Ny B, usia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala berat sebelah kanan yang terasa di sekitar mata sejak 5 hari yang lalu. Keluhan nyeri kepala hilang timbul dan disertai mata merah, berkeringat, pilek, keluar air mata. Keluhan berlangsung sekitar 15 menit. TD 130/80 mmHg, Nadi 110x/menit, Respirasi 24x/menit, suhu 37C. Pemeriksaan fisik ditemukan injeksi konjungtiva (+), miosis (+), ptosis (+). Terapi awal pada kasus ini adalah?
Tn. C usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan lemas tubuh sisi kanan sejak 2 jam SMRS. Keluhan disertai dengan bicara pelo. Keluarga pasien menyangkal adanya muntah atau penurunan kesadaran. Pasien memiliki riwayat hipertensi, DM, dan kolesterol tinggi yang tidak terkontrol. Riwayat trauma disangkal. TD 150/90 mmHg, HR 80x/menit, RR 24x/menit, suhu afebris. Motorik 3333/5555 dan parese CN VII serta XII dextra tipe sentral. Pasien mendapatkan terapi awal dan dirawat. Setelah 6 jam perawatn, kekuatan motoric pasien menjadi 5555/5555, TD 140/90, HR 80x/menit, RR 20x/menit, dan suhu afebris. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
Tn J, usia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan kelemahan anggota gerak yang dirasakan pada kedua lengan dan tungkai pasien sejak 2 hari SMRS. Kelemahan dirasakan paling berat pada lengan atas dibandingkan tungkai bawah. Pasien memiliki riwayat kecelakaan lalu lintas 3 hari SMRS dan leher pasien membentur kursi pengemudi saat pasien mengendarai mobil. Riwayat DM dan hipertensi disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital TD: 130/80 mmHg, HR: 80x/menit, RR: 14 x/menit, suhu afebris, pada pemeriksaan neurologis ditemukan kekuatan motoric ekstremitas atas 3333/3333 dan ekstremitas bawah 4444/4444. Belum dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien. Apa diagnosis yang paling tepat?
Pasien laki-laki usia 28 tahun datang dengan keluhan kejang berulang sejak 2 jam yang lalu. Setelah kejang pasien tidak sadar, sesampainya pasien di IGD pasien kembali kejang. Bentuk kejang kelojotan seluruh tubuh dan mata melirik ke atas. Pasien sedang dalam perawatan epilepsi sejak 1 tahun yang lalu. Apa diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
Tn B 30 tahun, datang dengan keluhan sulit berjalan dan seringkali kesemutan di tungkai bawah hingga kaki kanan. Pasien riwayat kecelakaan sepeda motor 2 bulan lalu dan dikatakan mengalami retak di tulang fibula, pasien saat itu menolak dilakukan operasi. Pasien tampak berjalan dengan telapak kaki kanan yang tidak menapak sempurna ke lantai. Pada pemeriksaan fisik didapatkan parestesia pada dorsum pedis. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
Seorang laki-laki 34 tahun datang dengan penurunan kesadaran. Pasien merupakan penderita HIV dengan kadar CD4 < 150 sel/mm3. Dari hasil pemeriksaan fisik demam (+), kaku kuduk (+), mual dan muntah (+). Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk pasien tersebut?
Keke, 58 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada rahang kanan sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan seperti tersengat listrik terutama saat menggosok gigi dan berkumur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan alodinia dan hiperalgesia pada regio mandibula dekstra. Apakah diagnosis pasien tersebut?
Xaverius, 56 tahun, dibawa ke IGD karena tidak dapat diajak bicara sejak 1 hari SMRS. Sebelum tidak dapat diajak bicara, pasien mengeluhkan nyeri kepala hebat disertai muntah menyemprot sebanyak 1x setelah pasien olahraga. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih dapat membuka mata tetapi tidak menjawab setiap pertanyaan keluarganya. Pasien dapat tidur dan bangun dengan normal. Pasien juga tidak dapat menggerakan tubuhnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 15 tahun SMRS dan kolesterol tinggi. Riwayat DM tidak diketahui. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran E4M1V1, keadaan umum sakit berat, TD: 170/100 mmHg, HR: 130x/menit, RR: 18 x/menit spontan, suhu afebris, dari pemeriksaan neurologis didapati gerakan mata vertikal (+) saat dokter meminta pasien menggerakan mata, quadriplegia (+) dengan kekuatan motorik seluruh ekstremitas 0. Refleks patologis seluruh ekstremitas (+). Siklus tidur bangun normal. Pasien dapat meneteskan air mata saat dilakukan tindakan pemasangan infus dan kateter. Hasil CT scan non kontras pasien didapati seperti pada gambar. Apa diagnosis pada kasus ini?
Stephen, 53 tahun diantar ke poliklinik saraf dengan menggunakan kursi roda karena lemah, kesulitan berbicara, sering sesak dan sudah tidak bisa melakukan aktivitas keseharian sendiri. Hal ini dirasakan semakin memburuk. Otot lengan atau kaki mulai dirasakan melemah 1 tahun yang lalu. Kemudian secara berangsur-angsur, pasien menjadi sulit berjalan, sulit menelan, kepala mudah terkulai, atrofi otot-otot dan berat badan turun. Keseluruhan panca indra dan kemampuan berpikir pasien masih berfungsi baik. Riwayat trauma disangkal. Riwayat diare berdarah dan batuk lama juga disangkal. Keganasan dalam keluarga tidak diketahui. Pada pemeriksaan fisik didapati kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital TD : 130/90 mmHg, HR : 100 x/menit, RR : 19 x/menit, suhu afebris. Pemeriksaan neurologis didapatkan otot wasting, kedutan (fasciculation), refleks tendon hiperaktif, Hoffmann sign (+) tanda Babinski sign (+), Chaddock sign (+) dan klonus di anggota gerak. Pemeriksaan fungsi saraf kranial dalam batas normal. Belum dilakukan pemeriksaan penunjang tambahan pada pasien. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini?
Kim, 31 tahun, datang dengan keluhan kelemahan tungkai dan lengan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat 3 bulan yang lalu kelemahan pada kelopak mata sehingga tiba-tiba kelopak mata menutup sendiri, terutama pada sore hari. Selain itu pasien juga mudah lelah ketika berbicara disertai sulit menelan. Pemeriksaan tanda vital: TD 120/80 mmHg, nadi 80 x/m, suhu 36,7 C dan laju napas 16 kali/menit. Patofisiologi yang paling mungkin mendasari kasus di atas adalaH
Laki-laki usia 50 tahun, penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu. Pasien merupakan penderita DM yang mengonsumsi OAD selama 10 tahun. Pada pemeriksaan, pasien membuka mata dengan rangsang nyeri, dapat melokalisir nyeri dan mengucapkan kata-kata tidak berarti. Kelemahan anggota gerak dan rangsang meningeal (-). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar gula darah sewaktu 30 gr/dL. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
Butuh Bantuan?
Kami Siap Membantu